3. RI Kalah 'Perang' Ayam Lawan Brazil, PKS: 170 Ribu Peternak di Ujung Tanduk
Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan Riyono menyoroti kekalahan Indonesia di World Trade Organization (WTO) dalam gugatan atas importasi ayam Brazil pada 2017. Kekalahan ini membuat ayam dari Brazil dengan harga yang lebih murah terancam membanjiri pasar Indonesia.
"Saat ini ada 170.000 peternak lokal yang nasibnya di ujung tanduk, kebangkrutan sudah di depan mata," kata Riyono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 9 Mei 2021.
Seorang pria menimbang beberapa ekor ayam di kawasan Kalimalang, Jakarta, Selasa, 20 April 2021. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut kenaikan harga daging ayam jelang Lebaran terjadi karena harga pakan ayam naik. TEMPO/Tony Hartawan
Menurut Riyono, kekalahan soal impor daging ayam ini akan berdampak besar bagi peternak lokal. Sebab, dunia perunggasan nasional saat ini dari hulu ke hilir hampir 80 persen juga sudah dikuasai oleh asing. "Ditambah serbuan daging ayam impor maka sudah tidak ada ruang peternak lokal untuk bisa hidup," kata dia.
Saat ini, ayam Brazil memang belum masuk ke Indonesia. Sebab, posisi terakhir pada pada fase pembahasan atas putusan Dispute Settlement Body (DSB) WTO. Penilaian kepatuhan dilakukan usai Indonesia kalah menghadapi gugatan Brasil atas kebijakan importasi daging ayam Indonesia.
“Kalau tidak meningkatkan daya saing, Brasil sudah di depan mata. Ini cuma persoalan kita masih banding aja. Banding masih belum selesai. Namun kalau melihat tren (harga) ini, akan tetap kalah (bersaing),” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra pada 20 April 2021.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Permintaan Bipang Ambawang Naik Lebih dari 100 Persen setelah Disebut Jokowi