TEMPO.CO, Jakarta - Direksi PT Pan Brothers Tbk. mengaku telah mengumumkan secara lisan kepada seluruh karyawan soal kondisi arus kas perusahaan yang agak ketat, tepat sebelum akhirnya para buruh berdemonstrasi menuntut hak gaji dan tunjangan hari raya atau THR dibayar penuh.
"Sehubungan dengan pemotongan modal kerja (bilateral) dari pihak perbankan sehingga tersisa sepuluh persen dari kondisi sebelumnya dan ini mengganggu arus kas," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis, 6 Mei 2021.
Seperti apa kondisi keuangan perusahaan tekstil yang didirikan sejak Agustus 1980 tersebut?
Dalam penjelasannya ke otoritas bursa hari ini, Pan Brothers menjelaskan bahwa pesanan dari para pembeli hingga kini tetap besar. Hanya saja perseroan dengan kode saham PBRX itu mengaku terkendala modal kerja.
"Fasilitas Bilateral yang diterima PBRX dari perbankan saat ini tersisa 10 persen dibanding awal tahun 2020, sehingga menjadikan kami memiliki keterbatasan," kata Direksi Pan Brothers dalam suratnya.
Oleh karena itu, manajemen perseroan harus mengatur arus kas sebaik-baiknya agar semua berjalan dengan baik dan penjualan tidak berkurang. Pan Brothers juga memastikan tidak ada pengurangan tenaga kerja.
"Kami tetap harus bisa mengatur pembelian bahan baku, pembayaran ke supplier, gaji, biaya produksi, biaya operasional dan juga kewajiban bunga ke perbankan dan bond dengan arus kas yang ada," tulis manajemen.
Lebih jauh, Direksi Pan Brothers yakin kondisi perusahaan akan segera pulih. "Kami tetap optimis akan ada jalan keluar dan fasilitas kami akan berangsur pulih seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan dunia."