TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan keputusan melarang mudik Lebaran tahun ini terpaksa diambil oleh pemerintah. "Memang kita kita nggak punya pilihan banyak mengenai libur (Lebaran) ini," ujarnya, dalam jumpa pers virtual Bali Investment Forum 2021, Jumat, 26 Maret 2021.
Ia lalu mencontohkan di sejumlah negara yang mengizinkan mobilitas jarak jauh dan berakibat pada lonjakan angka positif Covid-19. "Kita lihat pengalaman di Eropa, India begitu. Dibuka, langsung naik (angka positif) 30 persen," ucapnya.
Luhut menjelaskan, larangan mudik Lebaran dilakukan guna menekan penyebaran Covid-19. Apalagi pengalaman membuktikan momentum libur panjang memang rentan menyumbang kenaikan kasus Covid-19.
Dengan pertimbangan itulah, menurut Luhut, maka pemerintah memutuskan agar libur Lebaran ditiadakan dan mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan di luar situasi yang mendesak sebelum dan sesudah Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi. "Sudah diputuskan di rapat kabinet, libur Lebaran di-hold dulu," kata Luhut.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy sebelumnya menyebutkan keputusan peniadaan libur panjang untuk perjalanan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi agar Program Vaksinasi Covid-19 dapat berlangsung optimal.