"Meskipun manusia dan AI memiliki banyak kesamaan, AI memiliki bandwidth yang tidak terbatas, jadi AI akan jauh lebih bertenaga," ujarnya dikutip beberapa media di Cina dan Hong Kong.
Mengenai kekhawatiran AS terhadap Cina yang melakukan aksi spionase melalui TikTok, Elon Musk juga menilainya sebagai hal yang tidak masuk akal karena sebagian besar platform video pendek tersebut berisi orang-orang menari dan menyanyi.
Terkait dengan pertemuan diplomat terkemuka Cina dan AS di Alaska, dia menyerukan adanya rasa saling percaya yang lebih tinggi antarkedua ekonomi terbesar di dunia itu.
Dalam CDF tersebut, Musk memprediksi bahwa kendaraan yang bisa berjalan secara mandiri akan segera mengubah tatanan transportasi global.
"Ketika kita memikirkan teknologi, kita menemukan AI, RNA dan DNA sintetis. Kita juga melihat teknologi yang digunakan untuk mengembangkan vaksin. Sama seperti kedokteran digital, ini akan menjadi revolusi besar dalam perawatan medis dan pengembangan vaksin. Tentu saja, mobil tanpa pengemudi yang segera hadir akan mengubah wajah transportasi secara dramatis," katanya.
Dia juga menjelaskan terowongan 3D sebagai alat penting lainnya dalam mengurangi kemacetan perkotaan yang menjadi masalah umum di kota-kota besar di seluruh dunia.