Dinukil dari laman resmi krl.co.id, bangunan baru stasiun Jatinegara dibuat dengan gaya arsitektur futuristik modern minimalis, yaitu gaya arsitektur Eropa yang mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan di Indonesia, menggantikan overcapping stasiun lama peninggalan Staatsspoorwegen.
Selain Penambahan luas pelayanan stasiun, fasilitas ini juga menghilangkan level crossing yang diubah menjadi over pass. Jika selama ini penumpang harus menyeberangi rel jika berpindah peron maka dengan over pass ini pengguna jasa lebih mudah dan aman jika melakukan perpindahan peron.
Selain itu, stasiun baru ini dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang lebih baik misalnya escalator dan lift untuk memudahkan penumpang khususnya penumpang disabilitas.
Pada lantai pertama terdapat berbagai fasilitas umum seperti musala, tempat wudhu, toilet pria dan wanita, toilet untuk penyandang disabilitas, ruang kesehatan, ruang laktasi, ticket control, loket, serta berbagai ruangan kantor dan pantry.
Untuk Konektivitas intermoda antar Kereta Jarak Jauh (Intercity) dan KRL terakomodir dengan adanya gate tiket di dalam area peron. Setelah beroperasi secara ultimate, nantinya stasiun jatinegara ini akan memiliki 8 jalur dan 4 peron. Adapun jalur 1 dan 2 untuk KRL arah Manggarai, jalur 3 dan 4 untuk KAJJ arah Manggarai, jalur 5 dan 6 untuk KAJJ arah Pasar Senen, dan jalur 7 dan 8 untuk KRL arah Pasar Senen.
BACA: Budi Karya Minta Kepolisian Siapkan Kebijakan Teknis Mudik Lebaran 2021
CAESAR AKBAR