TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan retail Centro Department Store menutup gerainya di Plaza Ambarukmo, Yogyakarta, setelah sebelumnya beroperasi 15 tahun. Siapa sebenarnya investor di balik Centro?
Dikutip dari situs resmi Centro, Parkson Retail Asia Limited. dipaparkan telah mengakuisisi Centro Department Store di bawah naungan PT Tozy Sentosa pada tahun 2011 silam. Hal ini sekaligus menjadi awal perjalanan Parkson dalam bisnis ritel di Indonesia.
Berbeda dengan perusahaan retail pada umumnya, jaringan Centro Department Store ada yang diperluas di segmen kelas menengah dan mengejar strategi merek ganda di Tanah Air. Dengan begitu, perusahaan juga mengenalkan Parkson Department Store untuk memenuhi kebutuhan segmen menengah ke atas di kota-kota besar di Indonesia.
Adapun Parkson yang didirikan pada tahun 1987 adalah pengusaha bisnis retail department store terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang telah mendapatkan berbagai penghargaan.
Pada awal November 2011, Parkson Retail Asia telah terdaftar di Bursa Efek Singapura ("SGX-ST") dengan sejumlah Department Store yang menjangkau lintas kota di Malaysia, Vietnam, Indonesia dan Myanmar.
Lebih dari 30 tahun, Parkson Retail Asia, telah membangun reputasi yang solid sebagai operator Department Store melalui inovasi dan kolaborasi yang terus berlanjut dengan berbagai merk internasional untuk melayani konsumen di segmen menengah dan menengah atas.
Namun di Indonesia, salah satu gerai Centro Department Store terpaksa ditutup operasinya. Informasi itu dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja. “Ya, sudah (tutup),” ujarnya ketika dihubungi pada Kamis lalu, 18 Maret 2021.