Dia menyampaikan bahwa terkait perkembangan kredit UMKM memang tidak bisa dipungkiri bahwa COVID-19 memberikan pukulan cukup berat terhadap UMKM, dan ini berdampak terhadap kreditnya yang mengalami kontraksi.
"Di bulan Desember 2020 tercatat -1,8 persen, namun Alhamdulillah pada Januari 2021 kami melihat sudah semakin membaik kondisinya," katanya.
Dari pangsa kredit, BI melihat bahwa terkait kredit UMKM itu sudah cukup tinggi alokasinya oleh perbankan yakni 19,7 persen dengan kualitas kredit yang masih tetap terjaga 3,95 persen pada Desember 2020.
"Bila kita melihat jumlah rekeningnya, maka jumlah rekening penerima kredit ini sebagian besar masih didominasi oleh kelompok usaha mikro. Hal ini merupakan suatu harapan juga bahwa usaha mikro tersebut telah semakin banyak masuk ke dalam perbankan," kata Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI tersebut.
BACA: Cerita Perajin UMKM Kacamata: Pakai Limbah Kayu, Ekspor Laris sampai Perancis