Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun mencapai tertinggi 13 bulan di awal sesi tetapi terakhir berada di 1,647 persen. Dalam sebuah pernyataan, setelah mempertahankan suku bunga stabil, The Fed berharap lonjakan cepat dalam pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi tahun ini karena krisis Covid-19 mereda dan berjanji untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol selama bertahun-tahun mendatang.
Hal tersebut berbeda dengan apa yang dinyatakan pasar berjangka eurodollar sebelum pernyataan The Fed. Hampir sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga pada Desember 2022 dan tiga kenaikan pada 2023.
Sementara itu, perbaikan dalam prospek ekonomi, The Fed tidak segera mengubah ekspektasi pembuat kebijakan untuk suku bunga, bobot opini berubah. Sejumlah 7 dari 18 pejabat Fed sekarang memperkirakan menaikkan suku bunga pada 2023, dibandingkan dengan 5 pejabat pada Desember.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengungkapkan bank sentral AS belum melihat tanggal untuk mengurangi pembelian asetnya. Seandainya Powell mengisyaratkan kemungkinan mengurangi pembelian obligasi, hal itu akan menyebabkan penjualan obligasi yang jauh lebih tajam dan lonjakan lebih lanjut dalam imbal hasil yang akan mendorong dolar lebih tinggi.
ANTARA
Baca: Bank Indonesia Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan Hari Ini