TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada pagi hari ini menguat terimbas sentimen dovish dari bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).
Pukul 09.15 WIB, rupiah melejit 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp 14.392 per dolar AS dari sebelumnya. Sedangkan pada satu jam kemudian, kurs rupiah menguat dan kini berada di level Rp 14.354 per dolar AS.
Rupiah menjadi yang terkuat kedua di Asia, di bawah won Korea yang naik 0,58 persen. Adapun, indeks dolar AS naik 0,06 persen menuju 91,501.
Sebelumnya pada Rabu, 17 Maret 2021 rupiah mengakhiri pergerakan pada level Rp 14.427 per dolar AS setelah melemah 17,5 poin atau 0,12 persen.
Melemahnya dolar AS didorong oleh sikap investor yang mencerna keputusan kebijakan terbaru dari The Fed yang memberi sinyal tak menaikkan suku bunga hingga 2023. Hal ini yang kemudian bertentangan dengan ekspektasi pasar.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingganya, turun 0,5 persen menjadi 91,405 setelah pernyataan The Fed tersebut.
Greenback telah membalikkan penurunannya dalam beberapa sesi baru-baru ini di tengah melonjaknya imbal hasil obligasi pemerintah AS karena meningkatnya ekspektasi bahwa Fed mungkin akan mengetatkan suku bunga lebih awal dari perkiraan. Keputusan ini juga disebut-sebut karena merespons proyeksi pemulihan ekonomi yang lebih cepat.