Sementara di Inggris, penyedia transportasi daring, Lyft, menerapkan penggunaan partisi dan masker bagi mitra pengemudinya.
Untuk di Gojek, aspek kesehatan dan keamanan lebih menyeluruh. Yudo mencontohkan seperti wajib masker untuk pengemudi dan penumpang, didisinfektan kendaraan , pemasangan sekat di antara pengemudi dan pengguna, serta pengemudi wajib mengukur suhu tubuhnya sebelum mencari penumpang.
"Protokol itu rutin harus dilakukan dan itu yang membuat standar layanan Gojek lebih komprehensif dan sudah memenuhi aspirasi penggunanya,” kata Yudo.
Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menyatakan bahwa protokol J3K Gojek difokuskan pada tiga pilar utama, yakni pilar Edukasi, Teknologi, dan Infrastruktur yang saling melengkapi. Tiga pilar ini berfungsi untuk terus mendorong kebiasaan taat protokol kesehatan yang telah terbentuk di masyarakat dapat terus dijalankan secara ketat.
Raditya menjelaskan dari ketiga pilar tersebut, edukasi memiliki peran paling besar dalam membentuk kebiasaan positif para pengguna ekosistem. “Data internal kami bahkan menunjukkan ada lebih dari 700 ribu penolakan order yang dilakukan mitra driver kepada pelanggan yang tidak memakai masker,” kata dia.
Selain mewajibkan penerapan protokol kesehatan, mitra Gojek juga akan diminta untuk divaksin Covid-19. Raditya mengatakan pihaknya telah terlebih dahulu menjelaskan soal vaksin, hingga mayoritas mitra driver Gojek bersedia untuk divaksinasi Covid-19. Namun belum diketahui kapan vaksinasi kepada supir Gojek akan dilaksanakan.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Investasi Gojek di LinkAja Dinilai Bakal Percepat Inklusi Keuangan