Target produksi itu akan terus meningkat hingga pada tahun 2030 yang akan mencapai 600 ribu unit roda empat dan 2,45 juta unit roda dua.
Menurut Taufiek, hal itu sejalan dengan kebutuhan membangun ekosistem termasuk komponen baterai listrik dan mobil listrik juga sepeda motor listrik yang dikembangkan. "Kebutuhan green dan pengurangan emisi Co2 menjadi platform kebijakan kami termasuk dalam penyusunan roadmap dan regulasi yang lain," katanya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Septian Hario Seto menjelaskan bahwa pembicaraan dengan Tesla Inc. terkait Tesla an rencana investasi di Indonesia masih berlangsung.
"Tesla kami masih berlangsung pembicaraannya, saya tidak bisa bicara detail. Saya mau klarifikasi, kami tidak pernah bicara sama mereka terkait pabrik mobil," ujar Septian dalam webinar bertajuk Indonesia at the Forefront of the Battery and Storage Revolution, Senin, 8 Maret 2021.
BISNIS
Baca juga: Deputi Luhut Sebut Tesla Selama Ini Incar Potensi Energy Storage System di RI