Di sisi lain, pemerintah pun tengah mendorong pemenuhan alat dan mesin pertanian dari produk-produk lokal khususnya untuk proyek food estate. Luhut menyayangkan adanya beberapa mesin yang masih diimpor dengan nilai jumbo.
“Kenapa kita enggak buat dalam negeri. Masa doktor-doktor, profesor-profesor pinter-pinter enggak bisa bikin piston mesin. Tapi kita sering enggak mau, supaya impor,” ujar Luhut.
Luhut telah membicarakan masalah barang modal yang masih banyak diimpor dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu. Ia mengatakan dari Rp 1.300 triliun anggaran belanja barang, negara semestinya bisa mengalokasikan 50-60 persen untuk produk lokal.
“Saya bilang (ke Jokowi), Pak gas Pak. Ya digas lah langsung ngomong kita harus benci (produk asing). Itu maksudnya membangun spirit. Jadi jangan salah mengerti,” kata Luhut.
Luhut juga mengatakan ada pejabat tinggi PT Pertamina (Persero) yang dipecat langsung oleh Presiden Jokowi terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN). "Alasannya TKDN. "Ada pejabat tinggi Pertamina kemarin itu dipecat presiden langsung," ucapnya.
Baca: Minta RI Mandiri Teknologi, Luhut: Banyak Orang Pintar di Negeri Ini