TEMPO.CO, Jakarta - PT Bio Farma (Persero) memastikan vaksin Covid-19 AstraZeneca dari Inggris yang tiba di Indonesia adalah program bantuan vaksin hasil kerja sama multilateral dengan The Global Alliance for Vaccines and Immunisation atau GAVI. Kerja sama ini telah terjalin sejak awal tahun antara Indonesia dan GAVI COVAX Facility bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Vaksin AZ yang datang kemarin merupakan skema Covax/GAVI sehingga program vaksinasinya akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar Juru bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto saat dihubungi Tempo, Selasa, 9 Maret 2021.
Baca Juga: BPOM: Target Produksi Vaksin Merah Putih Semester II 2022
Lantaran merupakan program bantuan, rencana penggunaan, distribusi, hingga kebijakan lainnya akan diatur oleh Kementerian Kesehatan. Saat ini Bio Farma hanya menampung vaksin yang telah tiba.
Bambang mengatakan distribusi vaksin AstraZeneca akan memperhatikan ketentuan khusus. Misalnya, vaksin harus dijaga di suhu antara 2 hingga 8 derajat Celcius.
Sebanyak 1,1 juta vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia pada Senin, 8 Maret 2021. Jutaan dosis vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi asal Inggris itu didatangkan dalam bentuk jadi.
Total, Indonesia akan memperoleh bantuan 4,6 juta dosis vaksin AstraZeneca pada Maret ini. Namun kedatangannya bertahap.
Dengan begitu, Indonesia sudah memiliki hampir 40 juta vaksin. Sebelumnya Indonesia sudah mendatangkan 38 juta dosis vaksin dari perusahaan farmasi asal Cina, Siovac Biotech. Pemerintah berharap kedatangan vaksin AstraZeneca akan mempercepat target vaksinasi 60-70 persen rakyat atau sebanyak 181,5 juta penduduk Indonesia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DEWI NURITA