TEMPO.CO, Jakarta - Emiten operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menargetkan sebanyak 2-3 ruas jalan tol dapat dilepas dalam rangka recycling asset ke Indonesia Investment Authority (INA) tahun ini.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengungkapkan perseroan menargetkan 2—3 perusahaan pemegang konsesi jalan tol di bawah Grup Jasa Marga untuk dilepas ke sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia. “Target kami tahun ini 2—3 perusahaan sebetulnya, dengan indikasi proceed Rp 1,5 triliun—Rp 3 triliun,” kata Donny, Senin, 8 Maret 2021.
Untuk ruas jalan tol yang akan dilepas, lanjut Donny, perseroan menyerahkan seluruh pertimbangan dengan INA sesuai dengan profil risiko investor.
Adapun, emiten dengan kode saham JSMR itu memiliki 21 anak usaha pemegang konsesi jalan tol yang seluruhnya diklaim siap untuk dilakukan asset recycle. Dari total 21 anak usaha itu, Donny menunjukkan sudah ada 18 ruas jalan tol yang telah dioperasikan baik secara penuh maupun sebagian. Dengan demikian, aset tersebut sudah melewati dua risiko utama yaitu risiko pembebasan lahan dan risiko konstruksi.
Sisa risiko untuk 18 aset jalan tol tersebut tinggal dari risiko tarif dan trafik. Donny mengingatkan untuk risiko tarif sudah terukur karena pemerintah melakukan penyesuaian tarif tol dalam dua tahun. Sedangkan risiko trafik, walaupun sempat terdampak pandemi, memberikan potensi pemulihan seiring dengan status Indonesia sebagai negara berkembang.
“Di underlying asset sendiri ready sebenarnya. Tapi kita juga pilih untuk tahap awal ini aset-aset yang bisa dilakukan asset recycling. Aset-aset yang sudah kita siapkan ini bisa saja diganti dengan aset lainnya sesuai dengan risk appetite dari INA,” kata Donny.