Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksinasi, Menkes: Apa pun Mereknya, Kalau Lolos WHO dan BPOM Akan Dipakai

image-gnews
Sejumlah pekerja sektor pariwisata dan pengemudi ojek daring antre untuk vaksinasi COVID-19 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu 27 Februari 2021. Vaksinasi COVID-19 kepada pekerja sektor pariwisata yang dimulai di Provinsi Bali tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus sebagai salah satu upaya memulihkan sektor pariwisata. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Sejumlah pekerja sektor pariwisata dan pengemudi ojek daring antre untuk vaksinasi COVID-19 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu 27 Februari 2021. Vaksinasi COVID-19 kepada pekerja sektor pariwisata yang dimulai di Provinsi Bali tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus sebagai salah satu upaya memulihkan sektor pariwisata. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan banyak negara tengah bersaing mencari vaksin Covid-19 untuk menangani dampak pandemi. Di lingkup ASEAN, beberapa negara belum memulai program vaksinasi karena tidak memperoleh vaksin.

Sedangkan di sejumlah negara maju seperti Australia dan Jepang, vaksinasi pun baru saja dilaksanakan. Budi Gunadi menilai di antara banyak negara, Indonesia beruntung karena telah memperoleh vaksin sejak awal dari perusahaan asal Cina, Sinovac, dan proses penyuntikannya telah berjalan sejak Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Sandiaga: Vaksinasi di Bali, Langkah Kolosal Pemulihan Wisata

Dalam kondisi wabah, Budi Gunadi mengatakan apa pun mereknya, vaksin dapat digunakan asal telah memenuhi persyaratan. “Pesan saya dan juga pesan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), kalau lulus WHO dan BPOM, apa pun mereknya akan dipakai. Makin cepat makin baik,” tutur Budi Gunadi dalam acara vaksinasi tahap kedua yang dilakukan di Bali, Ahad, 28 Februari 2021.

Budi Gunadi memastikan Sinovac aman digunakan dan telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI. Vaksin ini bahkan telah dipakai oleh kelompok lanjut usia atau lansia dan tidak menunjukkan masalah.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut mencontohkan penyuntikan Sinovac untuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang telah berusia 77 tahun. Selain Ma’ruf, ia menyebut ada lansia berusia 93 tahun dari kelompok agama Konghucu yang telah menerima vaksinasi. “Alhamdulillah mereka sehat-sehat saja,” ujar Budi Gunadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi Gunadi mengatakan pelaksanaan program vaksinasi tidak bisa lagi ditunda. Di Indonesia, tercatat 300 orang meninggal setiap hari karena Covid-19. Dengan demikian, selama satu bulan ada 9.000 orang yang tutup usia dan pada satu tahun jumlahnya meningkat menjadi 108 ribu.

Bila negara terlambat memberikan vaksin, Budi Gunadi menyatakan akan ada potensi sejumlah penduduk tak bisa terlindungi. “Karena itu untuk memenuhi kebutuhan vaksunasi, Indonesia terus mencari cadangan vaksin. Dengan jumlah penduduk yang tinggi, Indonesia memerlukan 360 juta dosis vaksin untuk 181,5 juta orang atau 70 persen dari total penduduk agar mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Budi Gunadi mengatakan selain Sinovac, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan tiga merek vaksin lainnya, yaitu AstraZeneca, Pfizer, dan Novavac. Pemerintah, kata dia, juga telah membuka izin untuk vaksin gotong royong yang akan diadakan perusahaan untuk mempercepat proses vaksinasi.

Berbeda merek dengan vaksin gratis pemerintah, vaksin gotong royong harus menggunakan merek vaksin di luar empat produsen yang telah bekerja sama dengan pemerintah agar tidak mempengaruhi rantai kebutuhan. Meski bersifat mandiri, vaksinasi gotong royong harus dipastikan gratis untuk karyawan serta keluarganya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

10 menit lalu

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono  dalam konferensi pers bertajuk Menuju Eliminasi Lemak Trans di Indonesia pada 6 Mei 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.


Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

9 jam lalu

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com
Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.