Musbar mengatakan penurunan harga telur yang terjadi hingga akhir Januari merupakan kondisi yang tidak lazim. “Harga telur memang biasanya turun sehabis libur Natal dan tahun baru. Namun hanya sampai minggu pertama, paling lama minggu kedua,” ucapnya.
Anjloknya harga telur di level peternak diikuti penurunan harga komoditas di pasar. Di tingkat retail, harga telur per kilogram saat ini dipatok seharga Rp 23-24 ribu per kilogram. Sedangkan di PD Pasar Jaya dijual lebih rendah, yakni Rp 21-23 ribu per kilogram.
“Padahal minggu lalu masih Rp 26-27 ribu per kilogram,” ucap Musbar.
Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional atau PHIPS, harga telur per kilogram di Pulau Jawa berkisar Rp 21-22 ribu. Sementara itu, harga telur di Sumatera lebih tinggi mencapai Rp 25 ribu, di Sulawesi hingga Rp 29 ribu, dan di Nusa Tenggara sebesar RP 25-28 ribu. Harga tertinggi tercatat di Kalimantan Utara, yakni mencapai Rp 57 ribu per kilogram.
Baca: Kementerian Pertanian Prediksi Harga Telur Turun sampai Akhir Februari