TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta jajarannya untuk mencari lahan yang luas untuk menanam kedelai. Langkah tersebut diyakini bisa menyelesaikan persoalan tingginya impor kedelai di Tanah Air.
"Lahan kita masih. Cari lahan yang cocok untuk kedelai tapi jangan sehektar, dua hektar, sepuluh hektar, tapi 100 ribu hektare, 300 ribu hektare, 500 ribu hektare, 1 juta hektare cari," ujar Jokowi dalam konferensi video, Senin, 11 Januari 2020. Hal sama juga dia minta dilakukan untuk menanam jagung.
Ia mengatakan persoalan itu tidak bisa diselesaikan oleh solusi konvensional seperti bantuan pupuk dan bibit. Meskipun, dia mengatakan dua bantuan tersebut penting. "Itu penting, saya tahu, tapi kalau bisa siapkan lahan dalam jumlah besar itu akan selesaikan masalah."
Jokowi mengatakan pembangunan pertanian harus dilakukan dengan serius, terutama pada komoditas yang masih banyak bergantung kepada impor.
"Kedelai hati-hati. Jagung, hati-hati. Gula, hati-hati. ini yang masih jutaan ton. bawang putih, beras. Meskipun sudah hampir dua tahun kita tidak impor beras, saya akan lihat kondisi lapangannya apakah bisa konsisten kita lakukan untuk tahun mendatang," ujar dia.