Ia mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menghadapi ketidakpastian karena pengumuman Anies soal PSBB jilid II. Airlangga menyindir perkara gas dan rem PSBB yang dilakukan Anies. Menurutnya, pengambilan kebijakan jangan sampai mengganggu kepercayaan masyarakat.
"Kalau digas atau rem mendadak itu tentu harus kita jaga public confidence. Karena ekonomi tidak hanya fundamental, tapi juga sentimen, terutama untuk sektor capital market," kata Airlangga.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyatakan hal senada. Ia khawatir pelaksanaan PSBB penuh pada akhir kuartal III 2020 dapat memberikan tekanan pada sektor manufaktur.
"(PSBB penuh) sedikit banyak akan mempengaruhi industri manufaktur, apalgi kalau diikuti provinsi-provinsi lain yang akan (ikut) menerapkan PSBB yang ketat. Tapi, yang perlu disampaikan, bagi pemerintah kesehatan masyarakat suatu hal yang tidak bisa ditawar," ujarnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyatakan pemberlakuan kembali PSBB penuh di Ibu Kota merupakan faktor baru. Maka itu, perlu pendekatan khusus untuk memitigasi dampak penurunan drastis PSBB seperti pada kuartal II 2020.
"Kita harus berupaya mencari langkah-langkah yang bisa mensinergikan keduanya (kesehatan dan ekonomi). Kita harus menjaga keseimbangan (antara kesehatan dan ekonomi) sebaik-baiknya," katanya.
Baca: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Faisal Basri: Buruk Muka Cermin Dibelah
FRANCISCA CHRISTY ROSANA