"Tapi, dengan populasi kita yang sangat besar, yang membawa ketertarikan investor ini adalah bahwa faktanya rasio kepemilikan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia masih sangat rendah ketimbang rasio kepemilikan roda empat untuk Thailand, Malaysia, Filipina, maupun Vietnam," ujar Agus.
Belum lagi, tuturnya, apabila Indonesia nantinya mencapai target menjadi sepuluh besar ekonomi dunia pada 2030, maka daya beli masyarakat juga akan melonjak. Dengan demikian, ia meyakini masyarakat bakal lebih banyak berbelanja mobil. Hal ini bisa untuk menyakinkan investor.
"Nanti itu ruangnya sangat besar. Bukan hanya populasinya yang besar, tapi rasio kepemilikan kendaraan roda empat masih sangat rendah. Itu salah satu poin yang dilihat calon investor," ujar dia.
Kekuatan Indonesia lainnya, kata Agus, adalah banyaknya sumber daya nikel di Tanah Air yang bisa diolah menjadi baterai. Sehingga, nantinya industri mobil listrik dan baterai bisa terintegrasi. "Hal-hal ini tentu yang kami yakini menjadi kekuatan kita."
CAESAR AKBAR