"Tapi setidaknya Trenggono sudah 'latihan' menjadi birokrat. Agar tidak kaget lagi. Bahwa menjadi menteri itu ibarat 'pohonnya tinggi, buahnya jarang'," tulis Dahlan.
Pohonnya tinggi, kata dia, artinya tiupan anginnya kencang. Namun buahnya jarang lantaran gaji menteri kecil, fasilitasnya juga tidak mewah. Gaji dan fasilitas itu, menurut Dahlan, tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan kekayaan Trenggono saat ini. "Maka, untuk apa lagi korupsi--mestinya."
Dahlan mengatakan posisi saat ini adalah bidang baru untuk Trenggono. Kendati demikian, pada jabatannya saat ini, kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan kebersihan hati dari menteri anyar dibutuhkan.
"Kemampuan leadership dan manajerial tentu ia mampu. Soal kebersihan hati hanya ia sendiri yang tahu," kata Dahlan Iskan.
Baca: Komentari Budi Gunadi Sadikin, Dahlan Iskan: Untung Tak Ada Tes Jadi Menteri