TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Ignasius Jonan, menceritakan pengalamannya saat memimpin perseroan pada periode 2009-2014. Jonan dianggap mampu membenahi sistem tata-kelola perkeretaapian menjadi lebih rapi dan melipatgandakan aset perusahaan.
Jonan mengatakan perbaikan-perbaikan yang ia lakukan membutuhkan proses. Proses itu bisa diraih dengan evaluasi menyeluruh dan tak sekadar mengeluarkan peraturan.
“Kalau cuma bikin peraturan, bikin keputusan, enggak akan jadi,” tutur Jonan dalam diskusi Hari Anti-korupsi yang ditayangkan di YouTube Kementerian Keuangan, Kamis, 10 Desember 2020.
Jonan pun berkisah awal mula ia ditunjuk sebagai bos KAI oleh Menteri BUMN saat itu, yakni Sofyan Djalil. Sofyan meminta Jonan menjadi bos KAI atas pengalamannya sebagai bankir di Citibank.
Jonan sempat menyatakan tidak sanggup karena ia tak memiliki latar belakang bisnis transportasi. Lebih-lebih, sektor perkeretaapian membutuhkan ilmu khusus.