Rangkaian gerbong kereta api tanpa lokomotif tersebut, sebelum anjlok meluncur tanpa kendali dari arah Stasiun Malang Kota Baru dan menabrak ekskavator yang dipergunakan untuk memperbaiki rel di sekitar Stasiun Malang Kota Lama, sebelum akhirnya anjlok dan berhenti.
Salah seorang saksi mata Slamet Effendy (50), warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, mengatakan kejadian tersebut mengakibatkan getaran dan suara yang cukup keras. "Getarannya teras sampai rumah, suaranya juga kencang," katanya.
Slamet menambahkan kejadian tersebut terjadi kurang lebih sekitar pukul 15.00 WIB, tidak lama setelah kereta api Penataran jurusan Surabaya-Blitar yang melintas di jalur satu. Setelah kereta api Penataran tersebut melintas, terjadi kecelakaan itu.
"Setelah kereta Penataran lewat, gerbong tanpa lokomotif itu berjalan sendiri dari arah Stasiun Malang Kota Baru," katanya.
Hingga saat ini, para petugas dan teknisi dari KAI masih melakukan evakuasi terhadap empat gerbong kereta api yang anjlok di Stasiun Malang Kota Lama tersebut.
Baca: KAI Catat Penumpang KRL Capai Jumlah Tertinggi di November 2020