Politisi PKB itu mencontohkan saat libur panjang lima hari memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pekan lalu, jumlah kenaikan penularan COVID-19 cukup tinggi sehingga libur akhir tahun harus diantisipasi secara baik.
"Kemenparekraf harus memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 secara baik di tempat-tempat destinasi wisata. Mau tidak mau, harus siapkan semua destinasi sesuai prokes COVID-19," katanya.
Selain itu Syaiful Huda menegaskan bahwa Komisi X DPR RI sudah memiliki komitmen yang sama dengan Kemenparekraf agar pada 2021, desa-desa wisata akan menjadi destinasi penyangga untuk destinasi prioritas dan super prioritas.
Menurut dia, faktanya hanya desa wisata yang bisa melibatkan secara langsung dan memberdayakan masyarakat serta anak-anak muda bisa langsung kerja karena untuk destinasi wisata prioritas atau super prioritas harus menunggu investor.
Baca: Kemenparekraf Gaet Pekerja Migran Indonesia Jadi Duta Pariwisata