TEMPO.CO, Jakarta - Untuk kesekian kalinya, relawan dan tim kampanye Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mendapatkan jatah kursi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terbaru, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Zuhairi Misrawi menjadi komisaris independen PT Yodya Karya (Persero), perusahaan negara yang bergerak di bidang jasa konsultan teknik dan manajemen.
"Ini bagian untuk melayani dan memberikan pengabdian untuk negara," kata Zuhairi saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 17 November 2020.
Sebelum Zuhairi, sejumlah relawan dan tim kampanye telah lebih dulu mendapatkan jatah kursi komisaris. Berikut beberapa di antaranya:
1. Fadjroel Rachman
Salah satu yang paling awal mendapatkan jatah kursi komisaris adalah aktivis Fadjroel Rachman. Fadjroel yang kini menjadi juru bicara presiden tersebut ditunjuk menjadi komisaris utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada September 2015.
“Terima kasih, terima kasih, didoakan dan didukung ya,” kata dia saat dihubungi Tempo. Ia adalah pendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) setahun sebelumnya, 2014.
Pada Kamis, 4 Juni 2020, Fadjroel tak lagi menjadi menjadi komisaris utama di Adhi Karya. Tapi, hanya berselang dua hari, ia ternyata sudah menjadi komisaris di PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
2. Arya Sinulingga
November 2019, giliran Arya Sinulingga yang menjadi Komisaris PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum. Arya adalah staf khusus Erick Thohir yang juga juru bicara kampanye Jokowi saat Pilpres 2019.
3. Dwi Ria Latifa dan Arif Budimanta
Februari 2020, Politikus PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa menjadi komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sementara Politikus PDI Perjuangan lainnya, Arif Budimanta, menjadi komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.