Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga mendukung investasi energi baru dan terbarukan, di mana Australia ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan PLTA di Kayan (Kalimantan Utara) dan Membramo (Papua).
"Pengusaha Australia, Andrew Forrest, itu akan kerja sama bangun PLTA di Membramo dan Kayan. Dan sekarang kami fasilitasi beberapa perizinannya dan bahkan sudah melakukan studi. Kita support (dukung)," katanya.
Sementara di sektor pertambangan, Bahlil menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong hilirisasi mineral mulai dari batubara hingga nikel. Hilirisasi mineral diharapkan bisa memberi nilai tambah hingga mendorong pengembangan industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang jadi mimpi Indonesia.
"Sekarang kita sedang mengembangkan untuk bangun EV battery. Kemarin dari Cina, kita sudah tanda tangan kerja sama dan 2021 sudah mulai groundbreaking. CATL itu investasinya kurang lebih 5,1 miliar dolar AS. Dengan perusahaan dari Korea juga hampir deal. Kita ingin ore (bijih) nikel tidak kita ekspor bahan bakunya. Kita ingin ada satu industri yang terbangun dari hulu ke hilir baik dari smelter, katode, prokursornya sampai sel baterai," ujar Bahlil.
ANTARA