Sekitar 6 dari 10 pendukung Partai Republik mengatakan Biden menang dan hampir semua pendukung partai Demokrat mengatakan Biden menang. Jajak pendapat juga menghasilkan 70 persen orang Amerika, termasuk 83 persen dari Demokrat dan 59 persen dari Republik, mempercayai pejabat pemilihan lokal mereka telah melakukan pekerjaan mereka dengan jujur.
"Hal ini membuat transisi kekuasaan lebih berpeluang berlangsung dengan damai," ujar Hans.
Sementara itu, berdasarkan data Refinitiv, sudah 90 persen emiten dalam indeks S&P 500 melaporkan kinerja kuartal III. Laba emiten diperkirakan hanya turun 7,8 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan perkiraan pada Oktober dimana sebagian analis memperkirakan laba perusahaan pada kuartal ketiga akan turun 21,4 persen.
"Hal ini membuat Indeks S&P 500 bursa saham Wall Street naik didorong optimisme kinerja laba emiten tersebut dan juga optimisme terhadap perekonomian serta di ikuti harapan keberhasilan uji coba vaksin COVID-19," kata Hans.
Peningkatan kasus Covid-19 terjadi di sebagian negara Eropa di tengah musim dingin beberapa bulan ke depan. Jumlah total kasus di Prancis naik menjadi 1,95 juta, Spanyol 1,49 juta kasus, Italia melampaui angka 1,1 juta infeksi dan Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mencatatkan lebih dari 51 ribu kematian.
Sebagian negara di zona Eropa menerapkan pembatasan substansial pada kehidupan sehari-hari yang diperkirakan akan berdampak pada aktivitas ekonomi. Hal itu mendorong kemungkinan zona Eropa kembali mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal keempat tahun ini. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memberikan lebih banyak stimulus pada Desember 2020.
Dari domestik, rupiah di akhir pekan terlihat sedikit melemah setelah Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ke depan BI masih ada ruang penurunan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Rapat Kerja Komisi XI DPR RI. Menurut Perry, penurunan suku bunga ini tentu dengan memantau perkembangan ekonomi global dan domestik.
Saat ini BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali atau sebesar 100 basis poin menjadi 4 persen. Keputusan itu sejalan dengan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, serta untuk mempertimbangkan rendahnya tekanan inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah.
"Saat ini rapat dewan Gubernur BI yang terdekat pada 19 November 2020, tetapi kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di angka 4 persen," ujar Hans.
ANTARA