"Kelancaran negosiasi stimulus fiskal ini akan sangat tergantung hasil pemilu apakah Demokrat atau Republik yang mendominasi di senat," ujar Hans. "Kami perkirakan stimulus fiskal belum optimal sampai Demokrat menguasai kursi senat di tahun 2022."
Pekan ini pasar saham sangat optimis menyusul penelitian vaksin Covid-19. Perusahaan farmasi AS Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech menyatakan efektivitas vaksin virus korona baru lebih dari 90 persen dalam mencegah Covid-19.
Padahal menurut direktur Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi vaksin Dr. Anthony Fauci, vaksin yang bisa diterima mempunyai tingkat keefektifan di angka 50-60 persen. Angka ini juga di atas harapan pasar bahwa efektifitas vaksin hanya 60-70 persen dan juga lebih tinggi dari vaksin flu musiman yang hanya sekitar 40-60 persen. Masalah yang dihadapi adalah Vaksin Pfizer dan BioNTech merupakan vaksin mRNA yang dikenal tidak stabil dan ketika didistribusikan perlu diangkut dalam wadah pengiriman khusus pada suhu di bawah minus 70 derajat celcius, sebelum disimpan di lemari es hingga lima hari.
"Hal ini akan mempersulit distribusi dan mempertahankan keefektifitasan vaksin jenis ini. Masih perlu waktu untuk mendapatkan hasil akhir vaksin tersebut. Kedua hal ini membuat optimisme vaksin Pfizer dan BioNTech mulai memudar dari pasar," kata Hans.
Dari AS, Joe Biden sudah pasti memenangkan kursi presiden karena dari 270 suara Electoral College, Biden sudah mengumpulkan 290 dibandingkan 232 suara untuk Trump. Memang masih ada upaya hukum yang dilakukan Trump dan partai Republik di beberapa negara bagian, tetapi diperkirakan tidak akan mengubah hasil akhir.
Dalam pemungutan suara popular Biden mendapat 76,3 juta suara atau 50,7 persen dan Trump hanya 47,6 persen. Survei opini nasional Reuters/Ipsos, menghasilkan 79 persen dari orang dewasa AS percaya Biden menang, 13 persen mengatakan pemilihan belum diputuskan, dan hanya 3 persen mengatakan Trump menang, serta 5 persen mengatakan mereka tidak tahu.