Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan salah satu pendorong IHSG hari ini adalah apresiasi pasar terhadap kemungkinan calon presiden asal Partai Demokrat, Joe Biden, memenangi Pemilu AS.
Hal ini melanjutkan tren yang terjadi pada perdagangan kemarin. Di sesi pertama perdagangan kemarin, Rabu, 4 November 2020, indeks menghijau ketika di awal perhitungan suara Biden memimpin.
Namun, kondisi berbalik ketika suara untuk petahana Donald Trump mulai mengejar berbarengan sesi kedua perdagangan dan pasar pun memerah. “Jadi terlihat sentimennya, tadi malam peluang Biden menang membesar lagi, market di AS pun ditutup positif dan kita juga ikut menguat terlihat pagi langsung naik signifikan,” ucapnya, Kamis, 5 November 2020.
Sementara itu, sentimen terkait resesi di dalam negeri hanya berdampak sesaat terhadap pergerakan IHSG. “Saya lihat itu hanya turun sesaat dari poin 108 positifnya, hanya turun ke level 90an poin, setelah itu indeks terus mengalami penguatan. Ini juga hasilnya di atas konsensus, jadi bisa dibilang cukup baik sih enggak, tapi sudah ada recovery yang cukup besar dari kuartal kemarin dan kemungkinan di Q4 akan terus menguat lagi,” tutur Alfred.
Berbeda dengan respons masyarakat umum, menurut dia, para investor sudah mengantisipasi dan cenderung merespons pengumuman resesi dengan rasional. Artinya, investor melihat pengumuman resesi hanya sebagai terminologi yang mengklasifikasikan penurunan PDB dua kuartal berturut-turut.
BISNIS
Baca: Kemenangan Joe Biden Dinilai Tak Menguntungkan bagi Pengusaha Sawit RI