Sektor Finansial secara konsisten telah mengumpulkan dana terbanyak di pasar IPO Indonesia selama tiga tahun terakhir, sebuah pergeseran dari sektor industri atau industri Konsumen Non-Siklus yang biasanya mendominasi IPO.
Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan di industri kesehatan termasuk di antara yang berkinerja terbaik dalam IPO tahun ini. Sejauh ini, Metro Healthcare Indonesia, perusahaan dengan besaran penawaran IPO terbesar pada 2020, mengalami kenaikan harga saham sebesar 263 persen sejak IPO hingga 30 September.
Begitu pula dengan produsen vitamin dan obat-obatan Soho Global Health, harga sahamnya melonjak 388 persen sejak pencatatannya hingga akhir kuartal ketiga.
Sementara mengenai pasar obligasi, perusahaan-perusahaan Indonesia telah menerbitkan sekuritas utang sekitar US$32 miliar dalam sembilan bulan pertama 2020, yang terdiri dari 99 persen total modal yang dihimpun.
"Penerbitan obligasi pada tahun ini telah turun 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Sebagian besar obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar di pasar luar Indonesia, dengan Singapura yang masih menjadi pilihan utama," jelasnya.
Terlepas dari risiko mata uang, perusahaan-perusahaan di Indonesia masih memilih mengumpulkan dana dalam dolar AS. Sekitar 66 persen dari utang diperoleh dalam dolar dibandingkan dengan 32 persen yang dihimpun dalam Rupiah Indonesia, dan 2 persen lainnya dalam Euro.