Lebih jauh Heldy menerangkan, BKPM terus berupaya melakukan berbagai strategi untuk menggerakkan investasi, terutama di daerah. Menurut dia, ada tiga cara yang dijalankan. Pertama, BKPM membentuk satuan tugas yang mengawal masalah-masalah investasi di daerah dan menarik peluang penanaman modal dampak perang dagang Amerika Serikat-Cina ke Indonesia.
Kedua, BKPM mengadakan pertemuan dengan daerah pada awal 2020 berupa rapat koordinasi nasional investasi. Ketiga, BKPM melakukan kunjungan lapangan ke daerah untuk merekam kondisi aktual proses perizinan berusaha.
“Kami kerja sama dengan daerah, kami fasilitasi end to end dari awal mereka mendirikan usaha, melakukan konstruksi kegiatan, produksi, hingga menghasilkan produksi komersialnya. Kami terus bantu,” tuturnya.
BKPM menargetkan realisasi investasi pada 2020 sebesar Rp 817 triliun. Pada Januari-September, realisasi penanaman modal telah mencapai 74.8 persen atau Rp 611,6 triliun. Realisasi investasi tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri Rp 309,9 triliun dan penanaman modal asing Rp 301,7 triliun.
Sementara itu target investasi sepanjang 2020-2024 dibidik mencapai Rp 4.983,2 triliun. Angka ini naik 47,3 persen dari total realisasi investasi sepanjang 2015-2019 yang sebesar Rp 3.381,9 triliun.
Baca: Faisal Basri Ingatkan 4 Hal Guna Perbaiki Kemudahan Berusaha