Lebih lanjut, Jahja menjelaskan jenis kredit sangat mempengaruhi nilai pengembalian. Seperti misalnya kredit investasi, yang pengembalian dananya dicicil berdasarkan periode tertentu. Ada pula kredit modal kerja yang pengembaliannya fluktuasi sesuai dengan penggunaan kredit.
Jahja juga menyatakan perbankan masih memberikan kredit baru kendati di masa pandemi, tetapi tetap menerapkan kehati-hatian.
"Dari sisi bank, apakah bank tidak mau melepas kredit, tidak benar sama sekali, bank akan berusaha cari kesempatan apakah nasabah butuh kredit tetapi harus sesuai dengan standar yang dibutuhkan bank. Itu yang sebabkan bank lepaskan kredit tiap bulan tetapi kredit lama berkurang terus," katanya.
Bankir pun, kata Jahja, masih optimistis menyalurkan kredit untuk periode selanjutnya. Bank BCA pun akan terus menyalurkan kredit baru.
Hanya saja, pertumbuhan kredit tidak hanya berkaitan dengan penyaluran kredit baru bank. Namun, juga bergantung pada pelunasan kredit yang dilakukan debitur.