TEMPO.CO, Jakarta - Kredit perbankan mencatatkan rekor minus sejak 1998 pada akhir kuartal III/2020. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan selama pandemi BCA tetap menyalurkan kredit baru, tetapi nilai pengembalian kredit lama jauh lebih besar.
Misalnya, dari penyaluran kredit korporasi BCA yang senilai Rp45 triliun, ada nasabah yang melakukan pengembalian kredit senilai Rp30 triliun. Dengan demikian, pertumbuhan kredit BCA secara nett hanya sekitar Rp15 triliun.
"Harus beri kredit baru terus [saat ini], tetapi kalau banyak yang kembalikan dan cicil kredit lamanya kan tidak bisa dilarang, itu yang bikin negative growth," katanya kepada Bisnis, Rabu 28 Oktober 2020.
Pada kondisi normal, pertumbuhan kredit baru selalu lebih tinggi dari kredit lama sehingga growth secara total akan positif.
Berdasarkan Analisis Uang Beredar Bank Indonesia, pertumbuhan kredit pada akhir September 2020 minus 0,4 persen secara tahunan. Realisasi ini merosot dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,6 persen YoY.