"Antam berfokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri," ujarnya.
Dalam menghadapi tantangan volatilitas harga komoditas global, kata dia, Antam berfokus pada upaya penurunan biaya tunai produksi serta implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal.
Melalui langkah itu, biaya tunai feronikel unaudited ANTAM sepanjang periode Januari hingga September 2020, tercatat sebesar US$ 3,34 per pon nikel, capaian tersebut mengukuhkan posisi ANTAM sebagai bagian dari kelompok produsen feronikel global berbiaya rendah.
Adapun hingga 2019 tercatat posisi cadangan bijih nikel ANTAM sebesar 353,74 juta wmt dengan sumber daya bijih nikel mencapai sebesar 1,36 miliar wmt. Menurutnya, potensi cadangan dan sumberdaya mineral nikel tersebut menjadi salah satu kekuatan dalam pengembangkan skala bisnis perusahaan melalui hilirisasi mineral nikel.
"Hal itu guna menciptakan nilai tambah produk nikel Antam serta meningkatkan kontribusi yang positif bagi negara dan masyarakat," kata Kunto.
Baca: Dirut MIND ID Prediksi Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Beroperasi 2023
HENDARTYO HANGGI