Tokopedia memang santer dikabarkan akan melantai di bursa melalui mekanisme penawaran umum perdana (IPO). Namun hingga kini masih belum ada pernyataan pasti dari manajemen kapan rencana IPO tersebut akan direalisasikan.
Komisiaris Bursa Efek Indonesia Pandu Patria Sjahrir menilai untuk bisa menjadi perusahaan publik, suatu perusahaan harus benar-benar siap terutama dari sisi tata kelola. Selain itu juga harus mempersiapkan susunan manajemen, audit, dan juga membuat laporan teratur yang jumlahnya tidak sedikit.
"Yang menarik dari company-company yang notabenenya disebut unicorn walaupun itu dari sisi valuasi, yang baik memang seharusnya sudah ada pengembangan atau arah-arah dimana mereka behave almost as though they are public. Kenapa? Karena jumlah investornya juga cukup banyak," ujar Pandu.
Dengan jumlah investor yang cukup banyak tersebut, perusahaan pun dituntut untuk dapat membuat laporan yang lebih teratur. Dalam melakukan aksi korporasi, perusahaan juga harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham dan otoritas.
"Menurut saya untuk beberapa perusahaan, tidak semua ya, i think they are ready to be public company. Jadi maksudnya dari sisi kesiapan dari sisi tim dan lainnya bagus. Dan yang menarik memang untuk korporasi yang sudah ada, apalagi untuk perusahaan teknologi atau yang sudah unicorn atau sudah mature, sebenarnya public domain itu can give extra added benefit dari sisi penguatan infrastruktur perusahaan," kata Pandu.
ANTARA
Baca juga: Transaksi Produk Kecantikan di Tokopedia Naik 10 Kali Lipat Selama Pandemi