TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan resmi ke Yunan, Cina, atas undangan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi. Dalam kunjungan itu, Menlu Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara sehingga bisa menjadi peluang bagi perusahaan Cina.
“Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara," kata Wang Yi dalam keterangan tertulis, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ahad, 11 Oktober 2020.
Menko Luhut dan Menteri Luar Negeri Wang Yi menggarisbawahi pentingnya untuk kedua negara bersinergi lebih erat pada tatanan bilateral, regional dan multilateral, khususnya dalam menghadapi situasi dunia yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan dan riset, vaksin, e-commerce, intelegensi artifisial (kecerdasan buatan) serta pertukaran budaya dan masyarakat menjadi topik bahasan utama dalam pertemuan bilateral antara keduanya. Kedua negara diharapkan terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan. “Kerja sama di berbagai area telah mencapai progress yang luar biasa cepat," ujar Wang Yi.
Selain kerja sama vaksin Covid-19, kerja sama Program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Iptek belajar dari pengalaman Cina juga akan menjadi salah satu kerja sama strategis jangka panjang kedua negara. Menlu Wang Yi akan menindaklanjuti permintaan Menko Luhut agar Tiongkok dapat berbagi pengalaman melalui program ini melalui K/L yang terkait.