Dengan begitu, Danny memperkirakan kontribusi penjualan terhadap keseluruhan transaksi melalui digital alias online akan bertambah. “Tidak menutup kemungkinan menjadi 12-15 persen (dari semula 4-5 perseni) dan bisa lebih,” ucapnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menyatakan, saat ini tak ada lagi dikotomi antara penjualan melalui offline dan online. Dengan platform belanja online, Roy mengatakan opsi masyarakat untuk berbelanja menjadi semakin banyak.
Masyarakat yang bekerja dari rumah, misalnya, bisa tetap memenuhi kebutuhannya melalui e-commerce. Namun, mereka yang ingin berbelanja langsung pun masih memiliki kesempatan untuk menyambangi pusat perbelanjaan dengan protokol kesehatan tertentu.
“Ini jadi sangat menarik, artinya konsumsi masyarakat enggak terkendala. Mereka tetap punya dua pilihan,” ucapnya.
Baca juga: Apindo Ungkap Alasan Peluang Ekspansi Retail Modern Kecil
FRANCISCA CHRISTY ROSANA