Dengan penambahan anggaran Rp 1 triliun, Kementerian PUPR memiliki total dana untuk proyek padat karya senilai Rp 12,4 triliun. Sebelumnya, berdasarkan APBN 2020, kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono ini telah menganggarkan Rp 11,4 triliun untuk program tersebut.
Program padat karya infrastruktur meliputi 16 jenis pekerjaan, yang beberapa di antaranya meliputi preservasi jalan, pembelian produk-produk rakyat, dan pembangunan rumah tahan gempa. Kemudian, ada pula proyek pembangunan tandon air di daerah kekeringan, pembangunan saluran irigasi mekanik, serta pengolahan limbah di kawasan kumuh.
Sampai akhir Agustus 2020, anggaran program padat karya Kementerian PUPR diklaim telah terserap 60 persen dari total pagu APBN. Endra meyakini program padat karya yang telah berlangsung saat ini akan kelar pada akhir Oktober mendatang.
“Kami harapkan dipacu di September, jadi oktober sudah selesai. Dengan begitu, enggak perlu sampai akhir tahun,” tuturnya. Dari total anggaran yang tersedia, program padat karya Kementerian PUPR akan menyerap sekitar 650 ribu tenaga kerja.
Pemerintah mengupayakan anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun bisa terserap secara keseluruhan hingga akhir tahun. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso sebelumnyamengatakan anggaran yang berpotensi belum terserap sampai akhir tahun langsung akan dialihkan ke program-program lain di kelompok PEN yang sama.