Erick pun mengaku sudah menggandeng dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penerapan manajemen anti-suap di BUMN. Karena menurut catatannya, baru ada 53 persen perusahaan BUMN yang baru menjalankan ISO 37001.
"Saya mau targetin semua direksi (perusahaan BUMN) harus melakukan ISO 37001 itu. Kalau enggak delivered, itu bagian dari KPI dan mereka harus bertanggung jawab atas (rela dicopot)," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Erick Thohir menegaskan tidak ada rencana pergantian direksi maupun komisaris PT Pertamina (Persero) meski perseroan mencatatkan kerugian sekitar Rp 11 triliun pada semester I-2020. Malah, dia menilai kinerja Pertamina dinilai lebih membaik dari pada perusahaan migas lainnya dalam pandemi Covid-19.
"Pertamina kan ruginya kelihatan, kalau kita perbandingkan dengan Exxon dengan Eni (Eni S.p.A, perusahaan migas multinasional Italia), jauh lah. Justru, perusahaan yang lain itu jauh lebih rugi dari Pertamina," kata Erick.
Ia lalu menyebutkan selama ini berprinsip agar jajaran direksi perusahaan tidak perlu dirombak selama kinerjanya baik. "Saya prinsipnya angkat direksi jangan diganti-ganti. Kan, saya di awal sudah bilang selama KPI-nya tercapai, terus dibilang Pak Erick pilih kasih main pecat-pecat saja, nggak loh."
Baca juga: Pertamina Blak-blakan Soal Rugi Rp 11 Triliun di Semester I 2020