Sedangkan seorang perawat yang bekerja di RS Mitra Keluarga bercerita bakal memanfaatkan subsidi gaji itu untuk membayar jasa transportasi. “Untuk transportasi, karena sekarang mahal,” ucapnya. Ia menyebut, selama pandemi, perusahaannya telah memotong gaji karyawan karena likuiditas rumah sakit ikut terimbas pelemahan ekonomi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan, akibat pandemi corona, 215 negara mengalami gangguan kesehatan dan ekonomi. Kondisi ini pun memukul perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Bahkan, likuiditas pemerintah daerah dan pemerintah pusat diakui turut goncang.
“Keadaan ini semua enggak ada yang menghendaki. Tapi ini sebuah cobaan dan ujian,” katanya. Jokowo yakin, pada Desember hingga Januari mendatang, setelah vaksin Covid-19 diproduksi, masyarakat akan segera memperoleh imunisasi dan problem perekonomian bakal teratasi. “Problem akan mulai akan selesai dan kita akan kembali normal,” tuturnya.
Jokowi hari ini meluncurkan bantuan subsidi gaji kepada 15,7 juta pekerja yang tercatat sebagai peserta BP Jamsostek dengan upah di bawah Rp 5 juta. Pada tahap pertama ini, pencairan diberikan kepada 2,5 juta orang yang datanya telah divalidasi.
Masing-masing penerima akan memperoleh bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan dari pemerintah. Bantuan diberikan untuk empat bulan dengan pencairan selama dua kali. Dengan begitu, dalam sekali pencairan, penerima BSU akan mendapatkan insentif sebesar Rp 1,2 juta. Sebanyak 15,7 juta pekerja akan menerima bantuan pencairan tahap pertama selambat-lambatnya akhir September 2020.
Baca juga: Cairkan Subsidi Gaji, Jokowi: Reward untuk yang Rajin Bayar Iuran BPJS