2. 2021, Jokowi Pangkas Alokasi Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mematok anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun depan lebih kecil dari tahun ini. Sebelumnya di tengah pandemi Covid-19, pos anggaran ini sudah dipangkas Rp 94,22 triliun, dari pagu awal tahun sebesar Rp 856,94 triliun.
"Pada tahun 2021, anggaran TKDD direncanakan sebesar Rp 796,3 triliun," kata Jokowi dalam pidato keterangan tentang RAPBN 2021 di Gedung DPR/DPD/MPR di Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.
Maka dengan anggaran Rp 796,3 triliun ini, terjadi penurunan alokasi. Lantaran sebelumnya, tren transfer ke daerah terus meningkat. Dari Rp 766,2 triliun (2018), Rp 826,77 triliun (2019), hingga Rp 856,94 triliun (2020).
Dengan anggaran tersebut, ada tujuh arah kebijakan yang akan dilakukan. Pertama, mendukung langkah pemulihan ekonomi sejalan dengan prioritas nasional.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Pemerintah Diminta Tak Hiraukan Pemilik Deposito Jumbo tapi Fokus Tangani Covid
Direktur Riset Center of Reform on Economy (Core) Piter Abdullah Redjalam mengatakan penurunan konsumsi di tengah pandemi Covid-19 adalah hal yang wajar terjadi. Hal ini merespons sejumlah pernyataan pemerintah soal banyaknya pemilik rekening deposito dengan nilai jumbo yang ternyata tak membelanjakan uangnya selama pandemi.
"Tidak bisa dipaksa naik. Meskipun ada uang, orang akan tetap menahan belanja, itu terlihat dengan kenaikan tabungan di atas Rp 100 juta," ujar dia dalam konferensi video, Kamis, 13 Agustus 2020.
Piter mengatakan penurunan konsumsi disebabkan dua hal. Pertama, menurunnya daya beli masyarakat akibat pemutusan hubungan kerja atau dibatasinya kegiatan usaha.
Kedua, masyarakat yang masih memiliki daya beli, kelompok menengah atas, memilih untuk membatasi dirinya sendiri, berjaga-jaga dan menahan konsumsi di tengah pandemi. Khususnya, konsumsi barang-barang sekunder atau mewah.
Baca berita selengkapnya di sini.