Ruas selanjutnya yang juga akan selesai konstruksinya adalah pada seksi 2 segmen 2A ruas Airmadidi-Danowudu (11,5 km), di mana saat ini progresnya 98,22 persen dengan target selesai Juli 2020 dari Airmadidi-Kauditan, dan Kauditan-Danowudu pada September 2020.
Dukungan pemerintah untuk pembiayaan konstruksi Seksi 1 sebesar Rp3 triliun, merupakan instrumen untuk meningkatkan kelayakan investasi jalan tol Mabit. Sementara untuk Seksi 2 Tol Mabit ini dibangun menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp 6,19 triliun.
Jalan tol yang memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung ini, akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari 90-120 menit menjadi sekitar 30-45 menit. Dengan adanya tol Mabit, risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri diharapkan akan berkurang.
Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini juga akan menjadi faktor pendorong berkembangnya sektor pariwisata kawasan Manado – Bitung – Likupang yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kawasan ini menjadi salah satu dari 5 kawasan pariwisata prioritas yang akan dikembangkan pada 2020. Di samping itu masih banyak lagi objek wisata di Sulawesi Utara yang memiliki potensi dan belum dieksplorasi, seperti Pantai Serena, dan Air Terjun Kima Atas yang juga memerlukan dukungan infrastruktur.
Selain kedua ruas tol tersebut, terdapat dua ruas tol lainnya yang ditargetkan akan selesai sebelum 17 Agustus 2020, yakni ruas Kayu Agung - Kramasan (42 km) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (112 km) dan Pekanbaru - Dumai 131 km.
BISNIS