Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kinerja Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, menyusul melonjaknya harga gula dan sejumlah bahan makanan pokok selama pandemi Covid-19 dan bertepatan memasuki bulan Ramadan.
"Harga gula tidak bergerak sama sekali, justru naik menjadi Rp 19 ribu. Bawang putih, bawang bombay juga belum turun. Saya enggak tahu, ini dari Kementerian Perdagangan apa sudah melihat lapangannya bahwa (harga) ini belum bergerak," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas via telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 21 April 2020.
Selain itu, Jokowi menyoroti harga gabah kering yang turun sebesar 5 persen, tapi harga beras naik 0,4 persen. Semestinya, jika harga gabah kering turun, harga beras juga ikut turun.
"Ini ada apa? Tolong dilihat betul lapangannya, cek betul. Ini pasti ada masalah. Petani enggak dapat untung karena harga berasnya naik, masyarakat juga dirugikan. Ini yang untung siapa? Tolong dicari," ujar Jokowi.
Presiden meminta Kementerian Perdagangan dan jajarannya betul-betul mengantisipasi pemenuhan kebutuhan pokok di tengah pandemi Covid-19 ini.
Dia kembali menyampaikan peringatan The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) bahwa pandemi Covid-19 dapat menyebabkan krisis pangan dunia.
"Untuk itu, saya ingin menekankan, pastikan ketersediaan bahan pokok. Hitung yang betul produksi beras kita, perkiraan produksi beras pada saat masuk musim kemarau dan cadangan beras nasional kita. Kalkulasi dengan cermat, jangan overestimated," ujar Jokowi.
Presiden juga meminta satgas pangan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok dan stok pangan agar terhindar dari praktek-praktek yang yang tidak sehat. Terakhir, Jokowi meminta agar harga bahan-bahan pokok terjaga dan terjangkau oleh rakyat. "Sekali lagi, jangan sampai ada terjadi kenaikan," ujar Jokowi.
DEWI NURITA