Saat ini Kimia Farma sudah membatasi tidak boleh membeli lebih dari dua masker. "Harga juga kita pastikan tidak ada harga-harga yang, mohon maaf, ketika masyarakat susah Kimia Farma malah menaikkan harganya. Itulah fungsinya, kita BUMN hadir untuk rakyat sesuai dengan visi Presiden," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Eko Taufik Wibowo mengungkapkan bahwa perseroan masih memiliki stok masker 100 ribu lembar. Namun stok masker tersebut baru bisa dirilis ke pasar jika ada perintah langsung dari pemerintah.
"Sisa stok hanya untuk kebutuhan darurat saja. Mungkin yang bisa memerintahkan masker ini dikeluarkan hanya Pak Menteri BUMN dan Presiden," seloroh Eko di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 6 Maret 2020.
RNI memastikan tidak akan mengekspor sisa masker tersebut keluar negeri, tetapi akan dimanfaatkan untuk kebutuhan di Indonesia karena saat ini sedang darurat virus corona. "RNI dari sisi persediaan untuk keadaan darurat, masker siap untuk membantu Kimia Farma, hand sanitizer siap, tapi semuanya dalam keadaan darurat," ujar Eko.
EKO WAHYUDI l ANTARA