TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pertumbuhan ekonomi nasional dijaga dan ditingkatkan lewat upaya peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia. Hal ini tak terlepas dari situasi negara-negara saat ini, yang tengah menghadapi kelesuan ekonomi.
"Karena pasarnya semuanya turun, enggak mungkin kita mau menaikkan ekspor. Oleh sebab itu satu-satunya jalan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hanya satu: investasi," kata Jokowi usai meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2020 yang digelar di The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Februari 2020.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan saat ini negara-negara berlomba untuk mendatangkan investasi, sehingga meningkatkan aliran modal masuk ke negara-negara tersebut. Semakin banyak arus modal yang masuk, maka peredaran uang akan semakin banyak dan akan memberikan dampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Pun halnya dengan Indonesia yang juga berupaya mendatangkan sekaligus merealisasikan investasi yang masuk. Jokowi mengungkap bahwa sebenarnya investasi dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 708 triliun sudah masuk ke Indonesia. Namun, sayangnya investasi tersebut masih belum terealisasi lantaran implementasi di lapangan tersendat.
Di luar itu, masih terdapat minat investasi ke Indonesia dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 1.600 triliun yang menurutnya juga tidak terlayani dengan baik. "Sebetulnya kita enggak perlu promosi ke mancanegara. Yang di dalam saja selesaikan, Rp 708 triliun itu selesaikan," ujar Jokowi.
Maka itu, ia meminta para kepala daerah dan badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk dapat bekerja menyelesaikan persoalan dan menyelesaikan masalah-masalah investasi secara konkret yang ada di lapangan.
"Kalau Rp 708 triliun ini bisa dirampungkan menjadi realisasi, Rp 1.600 triliun ini bisa diselesaikan sehingga terjadi realisasi, enggak usah kita pasarkan ke luar. Mereka akan dengar bahwa negara ini melayani investor baik yang kecil maupun yang besar," kata Jokowi. Ia pun sudah mematok target kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengenai realisasi investasi tahun 2020 ini yang sebesar Rp 886 triliun.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah yang jumlahnya besar di negara kita juga merupakan investor yang dapat menggerakkan perekonomian. Kepada mereka, ia juga meminta agar memberikan pelayanan yang baik dan memberikan solusi apabila dibutuhkan.
Ia mengingatkan bahwa investor lokal kecil juga banyak jumlahnya di Indonesia. "Mungkin mereka hanya punya karyawan dua, itu juga investor. Atau usaha yang berada di posisi tengah, punya karyawan 100 atau 300. Itu juga investasi, hanya skalanya menengah. Layani mereka dengan baik," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, bentuk pelayanan kepada usaha-usaha kecil dan menengah yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan kemudahan terhadap perizinan untuk mereka menjalankan usahanya. Dengan perizinan tersebut, akses usaha kecil dan menengah kepada permodalan akan terbuka lebar.