TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA menargetkan pertumbuhan pemegang kartu kredit pada 2020 bisa tumbuh menjadi 25 persen dari total nasabah pengguna kartu kredit 3,9 juta. Pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dari periode 2017-2018 yang mencapai 30 persen.
"Pertumbuhan pemengang kartu pada 2018 memang menurun karena kami lihat terjadi mini crisis, tahun depan 2020, kami optimis bisa ada pertumbuhan sebesar 25 persen," kata Direktur BCA Santoso di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin 11 November 2019.
Santoso menjelaskan, capaian target tersebut diharapkan bisa terpenuhi sejalan dengan penerbitkan kartu kredit BCA-JCB Black. Kartu kredit ini, merupakan hasil kerja sama antara BCA dengan JCB International Indonesia sebagai anak perusahaan dari JCB International Co.
Adapun kartu kredit BCA-JCB Black ini membidik nasabah yang masuk dalam segment menengah dan affluent (kaya). Segmen ini, selama ini terkenal seringkali memanfaatkan kartu kredit sebagai salah satu skema pembayaraan saat melakukan kegiatan belanja hingga traveling.
Menurut Santoso, penerbitkan kartu kredit BCA-JCB Black bisa mendorong penambahan jumlah pemegang kartu kredit hingga 25 ribu. Apalagi, saat ini Indonesia tengah mengalami tren kenaikkan masyarakat yang memilih untuk berlibur ke luar negeri setiap tahun.
Merujuk data Japan National Tourism Organization, wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang memang terus meningkat. Pada 2017, terdapat 356.000 wisatawan, melonjak 30 persen dari 2016. Pada musim semi, saat bunga Sakura mekar, jumlah wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 43.000 orang per bulan.
Santoso menuturkan, dari total 3,9 juta nasabah pemegang kartu kredit, sebanyak 15 persen tercatat seringkali pergi ke luar negeri. Adapun tiga negara tujuan paling banyak oleh nasabah BCA adalah Singapura, Amerika Serikat dan juga Jepang.