TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 21 Oktober 2019, ditutup menguat seiring optimisme pasar pascapidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat pelantikannya kemarin.
Rupiah ditutup menguat 67 poin atau 0,47 persen menjadi Rp 14.081 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.148 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelaku pasar mencermati pidato Presiden Joko Widodo saat pelantikan di Gedung MPR itu. "Pidato tersebut telah mendorong optimisme pasar bahwa ekonomi Indonesia dapat bergerak jauh lebih baik," ujar Ibrahim.
Dalam pidatonya, Jokowi menitikberatkan pada peningkatan SDM dan reformasi birokrasi yang akan memangkas jabatan struktural di pemerintahan dari yang tadinya ada empat eselon akan dipangkas menjadi dua eselon yaitu eselon 1 dan 2 sehingga akan mengurangi beban APBN di kemudian hari.
Jokowi juga optimistis PDB Indonesia dapat mencapai US$ 7 triliun pada 2045 dan masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.
"Di sisi lain, pasar juga menunggu pelantikan para menteri yang akan menduduki pos-pos yang cukup vital yaitu pos yang membidangi masalah ekonomi terutama menkeu, BUMN, ESDM dan menko perekonomian," kata Ibrahim.
Jokowi mengatakan banyak menteri baru yang profesional yang akan bergabung di kabinetnya dan sekitar 50 persen di luar partai politik.
Rupiah pagi hari dibuka menguat Rp 14.128 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.080 per dolar AS hingga Rp14.035 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 14.132 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.140 per dolar AS.
ANTARA