TEMPO.CO, Kulon Progo - Bandara Yogyakarta International Airport di Kulonprogo menyatakan telah siap menjadi bandara yang melayani seluruh penerbangan komersial. Dengan demikian, Bandara YIA dapat mengurangi kepadatan lalu lintas penerbangan yang terjadi di Bandara Adisutjipto, Yogyatkarta.
“Secara operasional ini kita nyatakan siap karena kelengkapannya sudah tersedia semua, baik itu jaringan dan lain-lain. Dengan kondisi runway 3250 meter, terminalnya juga mendukung dan fasilitasnya juga mumpuni. Perlahan-lahan juga akan dilengkapi dengan tim supporting seperti teknisi dan lain-lain,” ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Novy Pantaryanto seperti dikutip Bisnis, Jumat 18 Oktober 2019.
Meski saat ini YIA baru melayani 26 pergerakan per jam, Novy optimis bandara yang terletak di Kabupaten Kulon Progo ini bakal bisa melayani hingga 200 pergerakan per harinya. “Memang infrastrukturnya sudah sangat siap. Kami mengikuti kebijakan pemerintah. Sampai nanti pemerintah menyatakan ini beroperasi full untuk penerbangan sipil, kami siap,” ungkap dia.
Pengelola Bandara YIA memberikan penawaran yang menarik kepada maskapai yang mendarat di YIA. Yakni, holding area (aksi berputar di udara menunggu antrian parkir) yang lebih minimalis dibanding bandar udara internasional Adisutjipto.
“Tentunya akan ada penambahan biaya [transportasi untuk penumpang dari dan ke YIA] dan itu lazim serta murah. Mungkin perlu kolaborasi antar moda, namun sampai saat ini sudah ada damri dan kereta. Ini juga menambah pilihan penumpang yang bertujuan ke Purwokerto, Purworejo, landing dan take-off dari sini lebih efisien,” kata Novy.
Terakhir, Novy menyimpulkan bandara dengan lanskap dekat dengan laut seperti YIA sangat diuntungkan karena proses take-off dan landing tidak akan mengalami banyak rintangan. Ditambah lagi dengan prosedur performance based navigation (PBN) yang akan memudahkan pilot dalam pengoperasian pesawat.
BISNIS