TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury masih menimbang apakah maskapai Garuda Indonesia akan berpartisipasi menerbangkan pesawatnya melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati atau Bandara Kertajati.
Pahala menyebutkan, Garuda Indonesia fokus mengoperasikan pesawat anak perusahaannya, Citilink. Sebab, saat ini market BIJB potensial untuk Citilink.
"Fokus utamanya Citilink dulu karena memang market di sana market low cost," kata Pahala saat temu awak media di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 28 Mei 2018.
Baca: Garuda Indonesia Sediakan Bangku Ekonomis, Hemat 20 Persen
Sebelumnya, pendaratan perdana (historical landing) BIJB Kertajati, Majalengka berlangsung Kamis, 24 Mei 2018. Pesawat Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi yang pertama kali mendarat di BIJB Kertajati. Penerbangan komersil pertama baru dilaksanakan pada 8 Juni 2018.
Penerbangan 8 Juni itu adalah milik Citilink Indonesia dengan rute Kertajati-Surabaya. Sampai saat ini, maskapai yang telah terdaftar di BIJB adalah Citilink Indonesia, Lion Air, dan Wings Air.
Pahala memastikan, pesawat Citilink beroperasi di BIJB Kertajati pada 8 Juni 2018. Rute penerbangannya dari Surabaya ke Kertajati.
Menurut Pahala, pesawat Garuda Indonesia rencananya menampung penerbangan haji di BIJB Kertajati. Rutenya dari Kertajati ke Cengkareng lebih dulu, baru Cengkareng menuju Jeddah, Arab Saudi. Garuda Indonesia masih membahas rencana itu dengan Kementerian Agama. (*)
Lihat juga video: Anak Muda Ini Lahirkan Startup Bernilai Triliunan Rupiah dari Garasi