TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mampu berlanjut hingga akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat, 3 November 2017. Rupiah ditutup menguat 0,40 persen atau 54 poin di Rp 13.498 per dolar Amerika.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.471-13.515 per dolar Amerika.
Adapun indeks dolar Amerika, yang mengukur kekuatan kurs dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menguat 0,10 persen atau 0,091 poin ke 94,776 pada pukul 16.51.
Greenback bergerak stabil pada perdagangan hari ini saat fokus investor beralih pada data tenaga kerja Amerika, sementara kabar penunjukan Jerome Powell untuk menjadi Gubernur The Federal Reserve periode berikutnya dianggap tidak terlalu mengejutkan.
Baca: Kurs Rupiah Diprediksi Menguat di Rp 13.530 per Dolar AS
Pada Kamis, 2 November 2017, waktu setempat, Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan penunjukan Powell untuk memimpin bank sentral Amerika, The Fed, menggantikan Janet Yellen, yang masa jabatannya akan berakhir awal tahun depan. Hal ini menandakan kelanjutan kebijakan moneternya yang bersifat hati-hati.
Keputusan Trump ini sejalan dengan perkiraan pelaku pasar, dan dolar menunjukkan reaksi terbatas terhadap kabar tersebut.
Di saat rupiah menguat, mayoritas mata uang Asia lain terpantau melemah terhadap dolar Amerika, di antaranya renminbi China yang terdepresiasi 0,29 persen, dolar Singapura dengan 0,18 persen, dan ringgit Malaysia yang melemah 0,13 persen.