TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengatakan era teknologi digital berdampak pada tantangan persaingan dunia kerja yang terus berubah. Menurut dia, teknologi dan informasi menjadikan karakter pekerjaan terus berubah.
“Jadi, mahasiswa harus siap dengan persaingan yang terus berubah itu,” kata Menaker dalam seminar "Mengamati Peluang Sektor Ketenagakerjaan dan Ekonomi Kreatif Guna Melahirkan Mahasiswa yang Siap Bersaing" di Universitas Nasional Jakarta, Selasa, 26 September 2017.
Dulu, kata Menaker, teknologi hanya mengenal telepon kabel, lalu kemudian muncullah telepon genggam. Setelah telepon genggam, muncul telepon pintar. Setelah era internet, berkembang menjadi mobile internet. Saat ini tak hanya teknologi robotic, tapi berkembang dengan teknologi artificial intelligence.
Menurut Menaker, teknologi digital juga mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang sangat menjanjikan. Kunci keberhasilan dalam persaingan industri digital dan industri kreatif adalah mengolaborasikan ide, sumber daya manusia, dan teknologi. “Kombinasi inilah yang menciptakan produktivitas yang luar biasa besar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menaker memberikan resep agar mahasiswa mampu memenangkan persaingan, yaitu harus menguasai kompetensi tertentu di atas standar. “Jika di bawah standar, pasti kalah dalam persaingan. Jika sesuai standar, peluang kalah dan menang sama. Tapi kalau di atas standar sudah pasti menang,” ucapnya.
Untuk bisa menguasai kompetensi di atas standar, Menteri yang akrab disapa MHD ini mengajak mahasiswa untuk bekerja keras dalam belajar. Menteri Hanif lalu menyitir nasehat ilmuwan Albert Einstein yang mengatakan, “Jika Anda ingin hasil lebih, maka caranya harus berbeda. Adalah orang gila yang ingin hasil lebih tapi menggunakan cara biasa saja”.
Menaker mengilustrasikan, “Jika pesaing bangun tidur jam empat pagi untuk memulai aktifitas, maka kita harus bangun jam tiga pagi. Jika pesaing menghabiskan waktu belajar empat jam sehari, maka kita harus belajar lima jam dalam sehari”.
Selain mengajak bekerja keras, pada akhir ceramahnya, Menaker juga mengajak para mahasiswa untuk senantiasa optimis menatap masa depan. (*)